baju
polo asli , harga baju polo , baju polo murah , baju polo nike , baju
polo shirt , baju polo polos , kaos polo , baju polo couple
, polo shirt , kaos polo couple , harga kaos polo , kaos polo grosir , kaos polo murah , kaos polo polos , kaos polo bola , produsen kaos , kaos polo , kaos polo jogja , kaos polo murah , polo shirt murah , polo shirt indonesia , polo shirt polos , polo shirt kaskus , polo shirt lengan panjang , jual polo shirt , polo shirt murah , produk polo shirt , harga polo shirt , polo ralph lauren indonesia , polo ralph lauren , polo t shirt indonesia
, polo shirt , kaos polo couple , harga kaos polo , kaos polo grosir , kaos polo murah , kaos polo polos , kaos polo bola , produsen kaos , kaos polo , kaos polo jogja , kaos polo murah , polo shirt murah , polo shirt indonesia , polo shirt polos , polo shirt kaskus , polo shirt lengan panjang , jual polo shirt , polo shirt murah , produk polo shirt , harga polo shirt , polo ralph lauren indonesia , polo ralph lauren , polo t shirt indonesia
|
|
UNTUK PEMBELIAN KAOS POLO , BAJU POLO , POLO SHIRT KLIK DI WWW.KAOSPOLO.BIZ
Sejarah Polo Shirt – Kaos Polo atau
Kaos Wangki – Kaos polo (polo shirt) atau juga
dikenal dengan kaos wangki (wangky) pada awalnya digunakan sebagai kaos golf
dan kaos untuk tenis. Kaos polo atau kaos wangki adalah bentuk kaos dengan
kerah dan sebuah plaket yang biasanya terdapat dua atau tiga buah kancing,
serta tambahan satu saku sebagai opsi lainnya. Kaos polo biasanya terbuat dari
bahan kain rajutan atau bahan
kain kaos (bukan kain tenun atau woven),
biasanya dibuat dari bahan kain katun
combed atau bahan kain lakos (lacoste). Di Indonesia sendiri lebih populer
dengan sebutan kaos wangki yang identik terbuat dari bahan kain lakos.
Sejarah Polo Shirt – Kaos Polo atau
Kaos Wangki
Sejarah Polo Shirt – Kaos Polo atau
Kaos Wangki
Pada abad ke 19 dan awal abad 20
pemain tenis memakai kaos tenis yang terdiri dari kaos putih lengan panjang
dengan kancing di bagian atas, dikenakan dengan kedua bagian lengan digulung,
memakai celana flanel dan dasi. Bentuk pakaian ini menimbulkan masalah dalam
hal kemudahan dan kenyamanan bermain.
René Lacoste, yang tujuh kali menjuarai tenis Grand Slam Prancis memutuskan bahwa pakaian tenis tersebut sangat kaku, terlalu rumit dan tidak nyaman. Kemudian beliau merancang sebuah kaos putih berlengan pendek dari bahan kain katun rajut yang lentur (Jersey Pique). Desain pakaian ini pertama kali ia kenakan pada tahun 1926 di kejuaraan terbuka Amerika Serikat. Mulai tahun 1927 Lacoste menempatkan lambang buaya di dada kiri kaos desainnya tersebut.
René Lacoste, yang tujuh kali menjuarai tenis Grand Slam Prancis memutuskan bahwa pakaian tenis tersebut sangat kaku, terlalu rumit dan tidak nyaman. Kemudian beliau merancang sebuah kaos putih berlengan pendek dari bahan kain katun rajut yang lentur (Jersey Pique). Desain pakaian ini pertama kali ia kenakan pada tahun 1926 di kejuaraan terbuka Amerika Serikat. Mulai tahun 1927 Lacoste menempatkan lambang buaya di dada kiri kaos desainnya tersebut.
Pada tahun 1933 setelah Lacoste
pensiun dari tenis profesional, Lacoste bekerja sama dengan temannya André
Gillier, seorang merchandiser pakaian, untuk memasarkan pakaian desainnya
tersebut di Eropa dan Amerika Utara. Mereka bersama-sama membentuk perusahaan
kamisol Lacoste dan mulai menjual baju desain mereka, termasuk kaos dengan logo
kecil bergambar buaya dengan bordir di dada kiri. Anda tentu tau merknya kan?
Seperti pakaian tenis pada awalnya,
pakaian olahraga polo pun dirasakan bermasalah dengan ketidaknyamanan di
lapangan, dan ketika pemain polo menyadari penemuan Lacoste di tahun 1930-an,
maka mereka mengadopsi desain pakaian tersebut untuk digunakan dalam olahraga
polo. Pada tahun 1920, Lewis Lacey seorang Kanada yang lahir tahun 1887 dari
orang tua Inggris di Montreal Quebec, yaitu seorang pedagang kelontong dan juga
seorang pemain polo, mulai memproduksi pakaian dengan logo seorang pemain polo,
desain ini berasal dari Hurlingham Polo Club dekat Buenos Aires. Dan pada tahun
1972, Ralph Lauren yang termasuk bagian penting dari sejarahnya “polo shirt”
merupakan bagian penting dari perjalanan model pakaian yang populer sampai saat
ini yang disebut dengan nama kaos Polo, karena mungkin Ralph Lauren yang
membantu lebih populer secara luas.
Begitulah sejarah kaos polo yang
meskipun secara fakta bahwa olahraga tenis yang lebih dulu menggunakannya
sebelum olahraga polo melakukan. Dari sini juga kita tahu sejarah bahan kain
lacoste (lakos) yang identik digunakan untuk kaos polo (kaos wangki) atau kaos
kerah. Bahan kain lacoste memiliki permukaan yang bolong-bolong kecil
(rajutannya). Kain lacoste sendiri memiliki harga yang relatif mahal jika
dibandingkan bahan kaos lainnya. Bahan kain lacoste biasanya
dipadukan dengan bordiran bukan sablon jika dibuat baju atau kaos polo. Dilihat
dari bahan pembuatannya, kain lacoste terbagi menjadi lacoste PE, lacoste
pique, lacoste cvc dan lacoste cotton (lakos katun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar